Khutbah Idul Adha: Teladan Nabi Muhammad Saw Sewaktu Haji Wada

Sumber: The Chicago Monitor

Oleh: Ustadz Amir Halim Ismail

Saudara-saudaraku sekalian, Jamaah Idul Adha yang Allah muliakan.

Sepanjang malam,hingga pagi ini,tak henti lisan kita menggemakan takbir. Tak putus menyuarakan tahmid. Tak jeda melantunkan tasbih.Tak bosan menyerukan kalimat tahlil. Semua itu kita lakukan dengan penuh kekhusyukan, ketawadu'an dan ketundukan. Di hadapan Allah, Dzat yang Maha Agung.

Saudara-saudaraku sekalian, Jamaah Idul Adha yang Allah muliakan.

Hari Raya Idul Qurban sejatinya adalah hari kegembiraan. Namun, sayang bagi umat Islam di seluruh dunia wabil khusus negara tercinta ini Indonesia, suka cita itu masih terkubur oleh duka cita. Kegembiraan masih tertutupi oleh kabut kesengsaraan. Perayaan Hari Raya Qurban kali ini masih diselimuti oleh ragam penderitaan.

Di masa pandemi ini kita telah menjalani 4 kali hari raya, banyak nama dan istilah yang kita dengar dari PSBB hingga PPKM, mari bersama kita kita patuhi protokol kesehatan menekan penyebaran COVID-19 dengan varian barunya dan semoga wabah ini segera berlalu.Sehingga umat muslim dapat kembali beribadah seperti dulu kala.

Saudara-saudaraku sekalian, Jamaah Idul Adha yang Allah muliakan.

Di tengah nestapa dan derita bangsa ini, dan pendemi ini yg tak kunjung berlalu, juga dalam momen Idul Adha di masa PPKM tahun ini, marilah kita bertafakur dan merenung sejenak. Bayangkanlah sebentar saja. Sebuah peristiwa penting dan bersejarah sekitar 14 abad yang lewat. Peristiwa dikenal dengan Haji Wada’.

Di antaranya beliau menyampaikan:

Wahai manusia, sungguh darah kalian, harta kalian dan kehormatan kalian sama sucinya dengan sucinya hari ini, negeri ini dan bulan ini… Sungguh kalian benar-benar akan menjumpai Tuhan kalian. Lalu kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas segala perbuatan kalian. Karena itu siapa saja yang memiliki amanah, tunaikanlah amanah itu kepada orang yang berhak menerimanya. Ingatlah, semua perkara Jahiliah sudah aku campakkan di bawah kedua telapak kakiku…Urusan (pertumpahan) darah Jahiliah juga sudah dihapus.Sungguh riba Jahiliah pun sudah dilenyapkan...

Saudara-saudaraku sekalian, Jamaah Idu lAdha yang Allah muliakan.

Dari apa yang Baginda Nabi Saw. sampaikan di atas, ada sejumlah hal yang beliau nasihatkan kepada kita, yang selayaknya kita renungkan dan sungguh-sungguh harus kita amalkan. Di antaranya:

Pertama, kita diperintahkan oleh beliau untuk menjaga darah, harta dan kehormatan sesama. Tak boleh saling menumpahkan darah. Haram saling merampas harta. Terlarang saling menodai kehormatan sesama. Ini sesuai dengan sabda beliau:

Mencela seorang Muslim adalah kefasikan. Membunuh dirinya adalah kekufuran, (HR. al-Bukhari dan Muslim).

Kedua, kita diperintahkan oleh beliau untuk memuliakan kaum wanita (istri-istri) kita.Tak sepatutnya kita menyakiti hati mereka.Tak selayaknya kita menistakan mereka. Sebab mereka adalah sahabat kita, dalam suka dan duka. Dari rahim mereka pula kita berharap lahir generasi mulia. Generasi para ksatria.

Saudara-saudaraku sekalian, Jamaah Idul Adha yang Allah muliakan.

Dari paparan di atas kita bisa ambil hikmah dan pelajaran mari kita bersama niatkan ibadah untuk menekan penyebaran wabah COVID-19 ini, dengan mematuhi protokol kesehatan yang udah ditetapkan oleh pemerintah kita, patuhi peraturan PPKM yang digalakkan oleh pemerintah saat ini, ibarat kata “berakit-rakit dahulu bersenang senang kemudian” pergilah gelap terbitlah terang seperti matahari

yang tak lelah memberi kehangatan untuk alam semesta.

Demi terwujudnya seluruh harapan di atas, marilah kita sama-sama bersimpuh. Mari sama-sama menundukkan kepala. Mari sama-sama melembutkan hati. Bermunajat kepada Dzat yang Mahasuci.

Semoga Allah mengabulkan doa-doa kita yang benar-benar berasal dari lubuk hati.

Youtube: Lazismu Jember channel

Norek Lazismu Jember

Norek INFAK Lazismujember.org

BMI: 7310061875

an. Lazismu Jember

Alamat Lazismu Jember Jalan Bondoyudo No.11 Jember