Depresi Hendak Bunuh Diri Kondisi Pasien TB Kini Membaik

TOSS TB

Jember - Lazismu Jember bersama SSR TB Care 'Aisyiyah Kab. Jember (15/05) sambangi pasien TB sambil membawa persembahan Ramadhan pemberian paket nutrisi. Pasien yang kerap disapa Heri (35) ini telah mengidap penyakit TB dari tahun 2017. Rumahnya beralamatkan di Desa Sumbereji Kecamatan Ambulu. Setiap hari selama kurang lebih 20 bulan ia mesti minum obat TB dan mengambilnya di Puskesmas Sabrang. Kini masa pengobatannya telah memasuki bulan ke-16.

Ayah satu orang anak ini menuturkan pada kami gejala-gejala awal saat mengidap TB. "Rasanya seperti pompa, mas. Setiap ngangkat beban berat seperti ada yang ngobos dari dada sebelah kanan", tutur Heri yang berprofesi sebagai petani. "Akhirnya di badan kerasa lemes", tambahnya. Ketika divonis mengidap penyakit TB mulanya ia tidak percaya jika mesti menjalani pengobatan kurun waktu 20 bulan.

Masa-masa awal minum obat menurut Heri, bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Apalagi selama 6 bulan ia mesti datang ke puskesmas untuk diinjeksi setiap harinya. Efek samping obat yang ekstrem ia rasakan adalah depresi hingga ingin bunuh diri. "Jadi kurang setengah bulan lagi selesai pengobatan injeksi saya stres hingga ingin bunuh diri", ungkapnya. "Waktu itu pikiran saya tidak dapat dikendalikan dan berpikir macam-macam, sampai-sampai ingin rasanya nyemplung ke sumur. Posisi waktu itu anak dan istri sedang tidur, apalagi saya juga sudah anguk-anguk (red:mengintip) sumur. Tapi Alhamdulillah setelah dibuat wudhu dan sholat pikiran mulai tenang", terangnya.

Heri pun sempat curhat kepada kami keadaan keluarganya. Posisinya sebagai kepala keluarga dan dituakan juga memberi tekanan kepada dirinya. Apalagi, harus menafkahi istri dan anaknya tapi kondisi tubuh yang kurang memungkinkan. Kadang kala ia memaksakan untuk tetap bekerja meski malah menimbulkan percekcokan dengan istrinya yang khawatir akan kondisi keadaannya. "Saya sering sebel kalo terlalu ribet sama istri, ini gak boleh itu gak boleh, tapi saya sebenarnya bersyukur karena saya pernah ketemu dengan pasien yang ditinggal oleh istrinya karena mengidap penyakit seperti saya."

Heri menuturkan semangatnya untuk terus berobat sampai sekarang adalah keinginannya untuk cepat sembuh. Bahkan ia pun ingin segera menghilangkan trauma atas beratnya ujian yang ditakdirkan untuknya. "Ya bagaimanapun saya tetap menerima dengan semua ini, mungkin ini sudah takdir saya", tutupnya. (yovie)

Bersinergi dan berbagi bersama kami, Lazismu Jember dalam menebar kebermanfaatan untuk sesama. Caranya dengan datang ke kantor Jl. Bondoyudo no. 11, atau Donasi Transfer Infaq dan shadaqah Lazismu bisa ke:

Bank Syariah Mandiri : 99398 2 16 00 0 00000
Bank Muamalat Indonesia : 76640 2 16 00 0 00000

an. Infaq LAZISMU Kab Jember

Selengkapnya, cek no. rekening virtual account di sini

Konfirmasi atau Jemput Donasi ke:

Hotline (WA Only): 0812-3200-0995