Santunan Mbah Shalehatin, Lansia Dhuafa Penjual Rempeyek yang Tinggal Sebatang Kara

Sutarman salah satu team Lazismu Jember menyerahkan bingkisan kepada Mbah Shalehatin
Sutarman salah satu team Lazismu Jember menyerahkan bingkisan kepada Mbah Shalehatin

Tinggal diperkotaan tentu menyenangkan bagi sebagian orang, apalagi dengan berbagai fasilitas dan perkembangan kehidupan yang semakin maju, namu seiring dengan itu, berbagai kebutuhan hidup juga turut meningkat, dikarenakan memang beberapa kebutuhan pokok sekedar untuk bertahan hidup juga tentu harganya lebih mahal dibandingkan dengan daerah pedesaan.

Demikian hal nya dengan kehidupan Mbah Shalehatin, tubuhnya yang mulai renta karena dimakan usia yang telah melewati 73 tahun, beliau masih harus bekerja, untuk sekedar mempertahankan hidup seorang diri di usianya yang semakin senja.

Tinggal di tengah kota Jember dan dekat dengan daerah Kampus, tepatnya di jalan Sumatera - Kelurahan Tegalboto Kec. Sumbersari, Mbah Shalehatin harus terus bekerja, menghadapi tinggi berbagai kebutuhan hidup seorang diri dengan berjualan rempeyek.

Setiap malam selepas Isya', dia mulai menyiakan adonan dan bahan-bahan untuk membuat rempeyek, dan sekitar jam sepuluh, rempeyek yang sudah digorengnya telah siap dibungkus rapi dengan plastik sederhana dan dijilid menggunakan api dari lilin. Semua pekerjaan ini harus dia selesaikan tidak lebih dari jam sebelas malam, karena lewat jam itu tubuh rentanya sudah harus diistirahatkan, apalagi semua pekerjaan itu harus dikerjakannya sendiri.

Baru besok pagi-pagi sekali, rempeyek yang sudah di disiapkan di tas kresek besar dibawa berjalan keliling kampung, sesekali dititipkannya di warung-warung yang telah buka, atau dia titipkan ke miljo (pedagang sayur keliling). Pekerjaan ini sudah bertahun-tahun dilakukannya sejak suaminya meninggal dunia, karena sejak ditinggal suaminya dia hanya tinggal sendiri saja, anak cucunya juga tidak diketahui lagi kabar beritanya.  

"Rempeyek" mbah Shalehatin dia jual dengan harga Rp 800 rupiah, dan apabila dititipkan di warung atau mlijo, biasanya nanti akan dijual kembali Rp 1.000/bungkus, jika dihitung pendapatan sehari-harinya rata-rata Rp 10.000 rupiah saja, tentu dengan kehidupan ditengah kota, penghasilan segitu masih jauh dari kata cukup.

Oleh karena itu, selain berjualan, Mbah Shalehatin juga bekerja dengan menyetrika baju tetangganya, namun dengan kondisi tubuh yang semakin renta, jumlah pekerjaan yang bisa dilakukannya juga tidaklah banyak, sehingga tentu sangat mempengaruhi jumlah upah yang diterimanya.

Namun, Mbah Shalehatin juga termasuk salah satu anggota pengajian di.lingkungan tegalboto, yang terbilang cukup rajin, Bu RT, istrinya pak Eko menyampaikan. "Mbahe orangnya rajin kalau diajak pengajian, dia bilang hidupnya hanya sendiri, ingin bermanfaat walau hanya dengan mengikuti pengajian rutin", katanya menjelaskan

Ditengah keterbatas yang beliau miliki, disaat usia yang tidak muda lagi, dan tubuh tidak lagi kuasa, namun Mbah Shalehatin tetap tegar dan menjaga diri dari meminta-minta. 

Bahkan saat Team Lazismujember.org, selasa (28 Maret 2017) ini memberi bingkisan dan ingin berfoto dirumahnya, Mbah Shalehatin dengan malu-malu menolaknya, akhirnya foto penyerahan bantuan dari Donatur Lazismu dilakukan dirumah Eko, Ketua RT.

Kepada para Donatur/Muzakki yang berkenan membantu menyantuni Mbah Shalehatin silahkan bersinergi bersama Lazismu Jember.org bisa TRANSFER ke:


 Bank Syariah Mandiri (BSM) Jember
Norek: 7011737368 (Zakat)
Norek: 7011737352 (Infaq)
Norek: 7011867671 (Kemanusiaan)
an. Lazis Muh. Jember


Bagi yang telah Transfer bisa Silahkan konfirmasi ke HOTLINE LAZISMU JEMBER melalui: SmS/WA ke: 081232000995

Untuk Layanan Jemput Donasi (Seputaran Jember Kota):
Sutarman: 0822-3014-3354
Agus: 0812-3179-8356
Dedi: 0822-5777-3188
Rodi: 0822-3467-8055
Irul: 0852-5880-5309
Kamiludin: 0852-5723-8205


Eko, Ketua RT menyerahkan bantuan dari Donatur Lazismu Jember
Eko, Ketua RT menyerahkan bantuan dari Donatur Lazismu Jember
Santunan Mbah Shalehatin, Lansia Dhuafa Penjual Rempeyek yang Tinggal Sebatang Kara Santunan Mbah Shalehatin, Lansia Dhuafa Penjual Rempeyek yang Tinggal Sebatang Kara Reviewed by Lazismu Jember on April 04, 2017 Rating: 5

Related Posts No. (ex: 9)