Sedekah Minyak Goreng memuluskan Kelahiran Anak Kedua
Sedekah sebagai Wasilah |
Kebahagiaan setiap pasangan suami istri
adalah saat menunggu kelahiran putra/putrinya karena hadirnya seorang anak akan
menambah kebahagiaan dalam mahligai rumah tangga, anak juga merupakan titipan
dari Sang Pencipta dan kewajiban bagi hamba untuk menjaga dan merawat
titipan-NYA.
Kebahagiaan itu juga menghampiri keluarga
kecil, sebut saja Keluarga Pak Cahyo, karena mereka sedang menunggu kelahiran
putra keduanya. Walau ini adalah putra kedua tapi perasaan khawatir selalu ada,
mengingat kondisi Kandungan Bu Cahyo yang sudah membesar dan diprediksi bayinya
juga memiliki bobot yang cukup besar. Jika diingat kelahiran pertamanya, putra
pertama Pak Cahyo memiliki bobot yang cukup besar yaitu 4,1kg dan Alhamdulillah
bisa melahirkkan secara normal.
Memasuki bulan kelahiran yang diprediksi
oleh bidan, bu cahyo melakukan aktivitas seperti biasanya, kebetulan bertepatan
di akhir bulan Ramadhan. Bu cahyo ingin berbagi dengan sesama selain tentunya
kewajiban mengeluarkan zakat fitrah. Disampaikannya kepada suaminya niat bu
cahyo untuk bersedekah dan suaminya juga merestui.
Awalnya bu cahyo ingin bersedekah sembako
berupa beras, Namun setelah ditimbang dan dipikir bahwa fakir miskin telah
banyak menerima beras pada saat itu, akhirnya di putuskan di belikan minyak
goreng kemasan untuk membantu memasak dan disesuaikan dengan anggaran yang ada.
Alhamdulillah terkumpul kurang lebih 20 kemasan minyak goreng yang siap
dibagikan.
Disaat membagikan minyak goreng tersebut,
kebanyakan mendoakan kelancaran proses kelahiran putra kedua bu cahyo. Dua hari
setelah hari raya Idul Fitri masih belum ada tanda-tanda bu cahyo melahirkan.
Setelah menerima kunjungan sanak saudara
di hari ketiga setelah lebaran, bu cahyo merebahkan diri karena kelelahan
mempersiapkan segala macam suguhan untuk menghormati tamu. Belum lama terlelap
bu cahyo merasakan ada yang keluar membasahi tempat tidurnya, setelah di cek
ternyata ketuban telah pecah. Akhirnya bu cahyo membangunkan suaminya untuk
segera pergi ke bidan saat itu juga walau jam sudah menunjukkan pukul 00.00 wib.
Dalam benak bu cahyo dan suaminya hanya dimohonkan dilancarkan proses
kelahiran.
Sesampainya di bidan dan setelah
diperiksa ternyata suami istri tersebut sedikit khawatir karena ketuban pecah
dulu dan masih bukaan satu serta kondisi bayi cukup besar. Bidan angkat tangan
dan menyarankan untuk di rujuk ke Rumah Sakit.
Tanpa berfikir lama akhirnya bu cahyo dirujuk ke Rumah Sakit terdekat untuk dilakukan penangan lebih lanjut, dalam benak bu cahyo dan pak cahyo operasi cesar akan dilakukan mengingat kondisi yang telah disampaikan oleh bidan tersebut.
Hanya doa dan tawakkal yang bisa
dilakukan pasangan tersebut, selain kondisi keuangan yang hanya cukup untuk
pesalinan normal. Pak cahyo terus berusaha menenangkan dan menguatkan hati
istrinya untuk selalu berjuang, karena Allah pasti membantu hambaNYA yang
selalu bertawakkal.
Setelah ditangani oleh bidan di rumah
sakit, bu cahyo hanya disuruh menunggu hingga saat persalinan tiba. Setelah dua
jam, reaksi sudah mulai terasa. Sakit yang tak terkira telah menemani waktu
yang seperti berputar begitu lambat.
Kondisi bingung menyelimuti pasangan
tersebut, Pak cahyo yang tidak tega melihat istrinya menahan sakit yang luar
biasa terus berdoa dan menyemangati istrinya. Bu cahyo yang sudah tidak kuat
menahan rasa sakit meminta untuk dilakukan operasi cesar. Yang dipikiran pak
cahyo adalah operasi karena sudah tidak tega melihat kondisi istrinya.
Saat Pak cahyo sudah memantapkan hati
untuk mengambil keputusan operasi cesar dan disampaikan pada bidan yang piket
saat itu. Bidan langsung menyetujui dan segera menghubungi dokter untuk
persiapan operasai tapi sebelumnya dokter menyampaikan untuk mengecek kondisi
terakhir pasien.
Disaat pemeriksaan kondisi pasien, dalam
bayang dan pikiran pak Cahyo tentu masalah biaya operasi yang terbilang sangat
besar dan mahal untuk pak Cahyo yang hanya berprofesi sebagai guru sukwan
dengan honor sangat pas-pasan. Tiada henti, dzikir dan doa mengiringi, hingga
pak Cahyo tiba-tiba teringat dengan tausiah seorang Ustad disaat Kultum Tarawih
saat Ramadhan kemaren, “Jadikanlah sedekahmu sebagai wasilah (perantara) doa –
doamu kepada Rob-mu”. Ia kemudian terhenyak kaget, pikirannya segera bergerak memutar
mundur jam waktu yang telah dilaluinya, hingga teringat tentang Minyak Goreng
sedekah nya di Ramadhan kemaren, “mungkinkan Minyak Goreng itu bisa jadi
wasilah dalam do’aku???” Dalam hati dia bertanya-tanya.
“Yaa Allah, mungkin hanya itu
sedekah yang mampu kami haturkan, jika Engkau menerima sedekah minyak goreng kami,
maka mudahkanlah proses kelahiran bayi kedua kami ini”. Ujarnya dalam hati,
hingga tak terasa air matanya menetes satu demi satu, bahkan jeritan
istrinyapun seakan tak lagi terdengar menyayat ditelinganya, Hingga..........
Bayi lahir dengan selamat buah dari doa yang diijabah |
Tepat 15 menit kemudian, menjelang adzan
shubuh berkumandang, Putra keduanya lahir, dengan isak tangis pak cahyo
langsung melakukan sujud syukur atas karunia dan pertolongan Allah. Sebuah
proses yang tiada dapat dia lukiskan dengan kata-kata., hanya sepenggal kalimat
yang dia terus sampaikan dalam sujud syukurnya: “Alhamdulillah... Allah mboten
sare, Allahu Akbar!!!”. (Jon & doel)
========================================
Ingin SEDEKAH dengan cara MUDAH ...???
Untuk KEMUDAHAN Kami berikan Layanan JEMPUT ZISWQ (Zakat, Infaq/Shodaqoh, Waqaf & Qurban) silahkan hubungi:
Ingin SEDEKAH dengan cara MUDAH ...???
Untuk KEMUDAHAN Kami berikan Layanan JEMPUT ZISWQ (Zakat, Infaq/Shodaqoh, Waqaf & Qurban) silahkan hubungi:
- Kamiludin: HP/WA: 085257238205
- M. Syaikur Rodi: HP/WA: 0852234678055
- La Ode Khairul Anfal: HP/WA: 085258805309
- Agus Yanto: HP/WA: 087750600156
- Abdul Khamil: SmS: 085236144757, WA: 082230343339
Sedekah Minyak Goreng memuluskan Kelahiran Anak Kedua
Reviewed by Lazismu Jember
on
Mei 09, 2016
Rating: